Harusnya, dipenghujung jabatan Pak SBY ini berakhir indah. Namun beliau tak henti-hentinya dikritik, diolok-olok. Caci-maki sana-sini. Dan terus-menerus dilanda masalah. Saya sebagai rakyat sangat kasihan sekali. Saban hari Presiden saya diserang dari empat penjuru mata angin. Sepertinya, apa yang telah dilakukan Pak SBY sama sekali tidak berguna, selalu salah dan salah. Kejelekannya diungkit tiap menit, dipertotonkan di khalayak umum.
Ungkapan Cinta : Rakyat Pada Pemimpinya.
Pada Konferesn Pers di Halim untuk mengkalrifikasi atas kedekatannya dengan Bunda Putri, rambut beliau sudah memutih. Mata sembab dan hitam, berkantung. Wajah tegang seperti ditimpa beban ribuan ton. Sejuta masalah bergelayut di mimic beliau saat berpidato. Mendung di ujung senja.
Saya cukup menyayangkan ketika mengambil alih kepemimpinan Anas. Apa sebenarnya yang Bapak Presiden cari. Pangdam sudah pernah, Ketua Fraksi ABRI juga Bapak lalui dengan indah. Jabatan Mentri juga telah dijejaki. Apalagi pak Presiden?tak ada lagi jabatan yang lebih tinggi dari Presiden.
Di akhir-akhir masa jabatan baiknya Bapak melupakan politik yang tidak jelas ini. Seperi Atlet dan Artis yang besar pada masanya. Menurut saya, masa Pak Presiden sudah beakhir, serahkan lagi pada generasi muda. Tinggalkan politik (democrat) dan focus pada tugas Negara serta sejahterakan rakyat.
Bapak telah ditulis dalam tinta emas sejarah Indonesia. Sebagi Presiden pertama yang dipilih a langsung oleh rakyat, dua priode lagi. Sejarah yang teramat indah. Dari sisi keluarga Bapak juga sangat harmonis. Punya dua anak laki-laki, yang satu perwira meliter dan si bungsu aktif di politik. Punya besan orang penting pula di negeri ini. Kata Ruhut, rahmat Allah SWT memang berlimpah pada beliau. Tengok disekeliling, tidak ada yang seberuntung Bapak.
Saat ini yang baik Bapak lakukan adalah berkumpul dengan keluarga sehabis menyelesaikan tugas Negara dan bermain dengan cucu-cucu yang ganteng dan cantik. Serta, beribadah kepada Allah untuk mempersiapkan bekal di akherat nanti. Sebab di alam kubur malaikat tidak bertanya berapa survey democrat?suara democrat? Tapi perbuatan baik/buruk apa yang telah engkau lakukan diatas dunia.
Maafkan saya yang telah lancang. Bukan maksud menggurui. Ini hanyalah dari rakyat mu di pelosok yang begitu kasihan melihat pemimpinnya di olok-olok media masa dan social. Cukup Bung Karno dan Pak harto yang bernasib demikian. Sekali lagi mohon maaf pak
0 komentar:
Posting Komentar