Topeng Monyet ; Sumber: www.sekitar-q.blogspot.com
Jokowi telah resmi melarang eksploitasi monyet yang selama ini sama sekali tak tersentuh hukum. Padahal undang-undang sudah jelas melarang eksploitasi monyet untuk ‘menafkahi’ manusia. Razia telah di jalankan Pemprov DKI, tapi bukan Jokowi kalau tidak memberikan solusi kepada para “kreatif” wira usahawan “Topeng Monyet’, Jokowi pun membeli monyet-monyet itu dengan harga satu juta ..!!
Bukan hanya itu, Jokowi pun mendukung secara penuh permintaan para wira usahawan tadi dengan gerobak gratis agar mereka bisa alih provesi menjadi pedagang, tidak lagi memanfaatkan jasa monyet untuk menafkahi keseharian mereka.
Ironis memang ketika bangsa manusia harus melakukan segala cara untuk mencukupi kebutuhan perutnya, hingga monyetpun di forsir untuk menafkahi manusia. bayangkan jika dalam sehari si ‘wirausahawan’ tadi mendapat uang 50 ribu, jatah untuk si monyet pastilah tak lebih dari 5 ribu rupiah saja. Satu keuntungan yang luar biasa dari sebuah perbudakan. Bukankah manusia adalah makhluk sosial yang diberi kewenangan untuk menjadi makhluk yang paling berkuasa di di bumi ? (ingat ya, ranah makhluk, jadi jangan melebar).
Lantas keadilan seperti apa yang sudah diberikan manusia kepada para makhluk yang ternyata bumi ini tidak hanya ditempati oleh makhluk yang bernama ‘Manusi’ saja ?
Setelah Jokowi mewanti-wanti tentang penjagaan rumput dan sangat peduli dengan rumput di GBK dan juga tanaman-tanaman. Jokowi pun tidak hanya mewacanakannya, tapi langsung mendisiplinasi dinas pertamanan, sepertinya ada banyak pesan yang bisa kita gali dari gebrakan-gebrakan Jokowi. Jelasnya, jokowi ingin mengajak kita untuk bersikap adil tidak hanya kepada golongan kita, tidak hanya bagi sesama manusia, tetapi juga adil kepada semua makhluk disekeliling kita. Apakah itu makhluk dari kategori tumbuh-tumbuhan, pun juga dari golongan hewan.
Tidak hanya itu saja, kalau kita tarik lebih jauh lagi, kita bisa mendapatkan pesan tersirat dalam ranah politik. dimana sudah sangat jelas, bahwa alangkah baiknya jika kita menjalani hidup secara apa adanya dan tidak lagi memakai topeng alias kedok dalam keseharian kita. kalau monyet ya lakukanlah tugas sebagai monyet itu secara apa adanya, tidak usah berlagak seperti badut yang kemudian berlagak seperti manusia hanya demi sebuah kepentingan. Karena rakyat sepertinya lebih suka melihat monyet daripada melihat saudaranya sendiri yang ternyata korup dan jelas-jelas jauh lebih biadab. Dengan bertopengkan Wakil Rakyat, dengan berkedok Pengamat, ataupun lembaga-lembaga atau akademisi.
Mari kita hidup apa adanya. …
Bersikap adillah kepada semua makhluk dan segala masalah yang ada.
Jangan sampai yang kecil di besar-besarkan, yang besar justru di kesampingkan …
Saatnya kita sambut era perubahan …
Salam Indonesia Baru 2014
My Facebook
Facebook Group : Jokowi For Presiden
Facebook Page : Jokowi for Presiden
Jokowi Youtube Chanel
Twitter Jokowi For Presiden
Bloger Jokowi For Presiden

0 komentar:
Posting Komentar