blazer korea

DPT KISRUH, TANDA AWAL PEMILU 2014 “RUSUH”



Sudah mulai terlihat tanda-tandanya.

Diawali dengan ditundanya penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap) selama 2 minggu, atas rekomendasi komisi II DPR dan Bawaslu, dengan alasan masih ada selisih antara DPS, DPT, dan Sistem Informasi Data pemilih (Sidalih). Selisih ini mereka indikasikan sebagai masih adanya pemilih fiktif atau pemilih ganda. Dan jika dibiarkan, dianggap melanggar hak konstitusional warga negara, dan memicu pemilu yg kacaubalau.


Secara sederhana saya simpulkan, jika DPT tidak ditunda untuk diperbaiki, pemilu 2014 tidak legitimate.


Bisa dibilang, penetapan DPT ini masih dalam kategori tahap awal persiapan pemilu 2014, dimana pemilu Legislatif 9 April 2014, dan pemilu presiden 9 Juli 2014. Tulisan ini tidak bermaksud menyalahkan pihak manapun. Tidak KPU, tidak pihak yg meminta ditunda, tidak pula kemendagri yg membuat E-KTP, yg menjadi data acuan untuk daftar pemilih. Tulisan ini bermaksud untuk menyalahkan pesta demokrasi yg kian hari kian tidak diminati.


Indikatornya adalah komentar-komentar pada berita dan update pada media sosial. Contohnya masalah kisruh DPT ini. Komentar yang ada di setiap berita tentang penundaan DPT hanya 3, atau 5, dan 10 sudah masuk hitungan komentar terbanyak. Coba kita bandingkan dengan berita tentang Bunda Putri, Akil Mochtar, dan yang berbau koruptor lainnya, komentarnya hingga 100 lebih. Begitu juga dengan update para aktivis media sosial, jarang yg tertarik tentang penundaan DPT ini.


Padahal kalau mau dicermati, ini adalah cikal bakal rusuhnya hasil pemilu 2014 nanti. Akan ada sengketa, dan segala macam yg berkaitan dengannya, yg ujungnya adalah menguras kembali uang negara. Padahal pesta demokrasi 2014 nanti saja sudah menghamburkan begitu banyak anggaran. Ditambah lagi dengan pilkada-pilkada jg sengketanya yg kemarin sudah berlalu.


Semuanya nanti masih sama. Masih dengan sistem multipartai (15 Partai), masih berisi orang-orang lama, masih dalam demokrasi yang lama. Tentunya akan berbuah hasil pemilu yg sama. Yang terburuk adalah, jumlah para koruptor yg dihasilkan dari pemilu ini juga sama, bahkan lebih (amitamit).


Tidak Ada yg Berubah.

saya benar-benar berharap ada sesuatu yg terjadi pada negeri ini, sebelum pemilu nanti. Tapi bukan bencana alam, bukan negara ber-revolusi, bukan pula part 2 dari reformasi. Saya bermimpi semacam revolusi budaya tapi bukan seperti dulu di China. Revolusi budaya dimana setiap warga negara mulai merubah mindset nya.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/10/24/dpt-kisruh-tanda-awal-pemilu-2014-rusuh-604261.html

DPT KISRUH, TANDA AWAL PEMILU 2014 “RUSUH” | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar