blazer korea

Mewaspadai Politisasi Kasus Pembunuhan Holly Angela



Kasus kriminal pembunuhan kembali menjadi “booming” di media massa. Setelah beberapa saat yang lalu publik dikenyangkan dengan pemberitaan kasus pembunuhan Sisca Yofie yang begitu gencar, kini publik kembali disajikan dengan pemberitaan yang serupa. Saat ini, publik kembali dipertontonkan oleh berbagai media massa mengenai kasus pembunuhan Holly Angela.


Holly Angela ditemukan tewas di apartemennya di kawasan Kalibata City pada 30 September 2013. Tewasnya Holly di kamar apartemennya di lantai 9 dapat dikatakan cukup mengagetkan, karena pada awalnya di gedung apartemen yang sama ditemukan sesosok mayat pria yang diduga loncat dari lantai 8 gedung tersebut. Belakangan diketahui bahwa pria yang tewas terjatuh tersebut merupakan “eksekutor” Holly sekaligus menjadi salah satu dari lima tersangka kasus pembunuhan Holly Angela tersebut.


Sepintas kasus Holly Angela tersebut terlihat “hanya” sebagai kasus pembunuhan “biasa”. Akan tetapi, apa yang membuat “booming” kasus pembunuhan tersebut sehingga ramai dibicarakan orang adalah fakta terbaru hasil investigasi Polri terkait kasus tersebut. Berdasarkan hasil investigasi Polri, diduga bahwa pembunuhan Holly Angela didalangi oleh seorang pejabat negara. Hasil investigasi tersebut kemudian berkembang hingga didapat nama seorang pejabat yang diduga menjadi dalang kasus pembunuhan Holly Angela. Pejabat tersebut adalah Gatot Supiartono, seorang pejabat eselon I di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Setelah melalui pemeriksaan selama 12 jam oleh Polri, Gatot akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalang pembunuhan Holly Angela.


Gatot Supiartono sendiri lahir pada 9 Oktober 1959 lalu. Beliau dibesarkan di Jl. Kayujati Gang 1 RT 8/04, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Karir beliau dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga akhirnya beliau pindah ke BPK pada 2005. Ketika pindah ke BPK, Gatot langsung menduduki jabatan eselon 2 di Inspektorat Utama. Beberapa tahun kemudian, Gatot naik jabatan menjadi pejabat eselon 1 di BPK RI. Saat ini, beliau mengemban jabatan sebagai auditor utama keuangan negara I dengan fokus audit pada bidang politik, hukum, dan keamanan. Adapun kementerian maupun lembaga negara yang menjadi wilayah pemeriksaan Gatot antara lain Kemenlu, Kemenhan, Polri, Kejagung, KPK, BIN, BNN, KPU, dan masih banyak lagi.


Dengan melihat jabatan yang Gatot emban tersebut, tidak heran mengapa kasus pembunuhan Holly Angela yang menyeret nama Gatot kemudian menjadi ramai dibicarakan publik. Gatot merupakan seorang pejabat eselon 1, yang dapat dikatakan sebagai salah satu jabatan strategis di BPK, badan yang bertugas mengaudit keuangan di berbagai kementerian dan lembaga negara.


Jabatan yang diemban oleh Gatot tersebut merupakan jabatan yang “hebat” dan “mulia”, yang tidak semua orang bisa berkesempatan untuk merasakannya, bahkan bagi mereka yang juga berkecimpung di BPK. Ditambah lagi, kementerian maupun lembaga yang menjadi wilayah audit Gatot dapat dikatakan sebagai kementerian yang dan lembaga yang “powerful”, sebut saja Kemenhan, Polri, maupun Kejagung. Hebatnya jabatan yang Gatot emban juga secara otomatis membuat orang-orang berpikir, bahwa jabatan seperti itu hanya bisa diemban oleh orang-orang yang hebat baik dari segi moral maupun kecerdasannya. Hal tersebut membawa konsekuensi bahwa orang-orang seperti Gatot yang mengemban jabatan tersebut adalah orang-orang yang cerdas dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, tidak heran jika masyarakat “kaget” bahwa pejabat seperti Gatot akan menjadi dalang dari kasus pembunuhan Holly Angela, yang belakangan diketahui telah menikah siri dengan Gatot.


Strategisnya jabatan yang Gatot emban, ditambah dengan ketertarikan masyarakat yang besar terhadap perkembangan kasus pembunuhan Holly Angela, merupakan dua faktor yang dapat menyebabkan kasus tersebut “dipolitisasi” oleh oknum-oknum tertentu. Kasus pembunuhan Holly Angela, yang semula pemberitaannya “hanya” berkisar pada aspek hukum, mulai diseret ke dalam isu-isu politik nasional oleh oknum-oknum yang berkepentingan.


Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya opini yang berkembang bahwa keterlibatan Gatot dalam kasus pembunuhan Holly Angela merupakan bagian dari konspirasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak senang terhadap Gatot yang menjabat sebagai auditor utama di BPK. Ada juga opini yang mengatakan bahwa Gatot dijebak dalam konspirasi yang didalangi oleh orang-orang kementerian dan lembaga negara yang “ketakutan” apabila diaudit oleh Gatot. Ada juga opini yang mengait-kaitkan Gatot dengan sosok Bunda Putri terkait salah satu kasus korupsi yang saat ini terus menjadi pembicaraan publik. Ada pula opini yang berpendapat bahwa Gatot dijebak oleh orang-orang yang merasa “terganggu” dengan apa yang dilakukan beliau terkait jabatan sebagai auditor utama yang beliau emban. Semua opini tersebut juga kadang menyertakan fakta-fakta yang aktual, terlepas apakah fakta tersebut relevan atau tidak.


Sebenarnya, semua opini terkait Gatot yang “katanya” dijebak oleh oknum-oknum tertentu merupakan opini yang bisa dikatakan masuk akal. Hal tersebut memang sesuai dengan fakta bahwa Gatot merupakan orang yang bertugas mengaudit aliran keuangan negara di berbagai kementerian dan lembaga negara yang powerful, sehingga wajar apabila banyak orang yang “ketakutan” bahkan “tidak menyukai” pekerjaan yang diemban Gatot, terutama untuk oknum-oknum pejabat yang “nakal” di kementerian dan lembaga negara yang diaudit oleh Gatot. Akan tetapi, semua opini yang menyatakan bahwa ada konspirasi dibalik kasus yang menyeret Gatot, disertai dengan fakta-fakta yang ada, tidak seharusnya membuat masyarakat dapat men-judge bahwa Gatot merupakan korban konspirasi pihak-pihak tertentu.


Masyarakat seharusnya dapat bersikap lebih objektif dalam melihat kasus pembunuhan Holly Angela yang menyeret nama Gatot. Masyarakat harus objektif dalam melihat berbagai fakta-fakta yang muncul dan hasus dapat memilah-milah fakta mana yang memang relevan dengan kasus tersebut. Masyarakat juga sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh opini-opini yang berkembang, khususnya opini yang mengatakan bahwa kasus tersebut marupakan bagian dari konspirasi pihak-pihak tertentu. Semua hal tersebut perlu dilakukan masyarakat, demi menjaga agar kasus pembunuhan Holly Angela yang menyeret nama Gatot tidak dipolitisasi lebih jauh yang pada akhirnya dapat menganggu stabilitas politik nasional.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/10/24/mewaspadai-politisasi-kasus-pembunuhan-holly-angela-601824.html

Mewaspadai Politisasi Kasus Pembunuhan Holly Angela | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar