Marketing yang dulunya kita kenal yang berjalan pada porosnya di lini bisnis, saat ini telah berubah pada relnya dan telah masum ke ranah politik. Marketing merupakan sebuah upaya dalam sistem atau metode dalam bisnis untuk menawarkan produk-produk hasil sebuah perusaan dengan tujuan menarik simpati konsumen. Pengaruh produsen dalam praktek marketing sangatlah besar untuk mempengaruhi konsumen dan bersaing dengan produsen atau perusahaan lainnya. Karena pada habitualnya semua perusahaan memiliki tujuan yang sama agar produknya laku di pasaran.
Begitulah teori singkat dari praktek marketing yang bisa kita pahami dalam praktek bisnis komersial dalam kehidupan perekonomian. Sama halnya dengan marketing di bidang politik, dimana partai politik bisa kita sebut sebagai produsen atau sebuah perusahaan yang menjual produknya berupa calon-calon dan kader-kader dari partainya supaya dikenal dan laku bagi masyarakat. Partai politik sebagai tempat bernaungnya calon kader memiliki pengaruh signifikan untuk mempengaruhi masyarakat. Dan parpol juga harus bersaing dengan parpol lainnya untuk menjajakan produk politiknya.
Bagaimanapun cara akan tetap ditempuh untuk mendapatkan kepercayaan dari masayarakat luas. Seperti kampanye-kampanye parpol, membuat baliho yang indah dipandang mata, membuat ikalan-iklan yang seolah-olah berkelakuan baik dan jujur dan melontarkan janji-janji manis. Berapa pun biaya keluar akan dihabiskan untuk mempromosikan kader partainya supaya menang dalam pemilu nanti. Dan jarang pula dana yang begitu besar dikeluarkan akan diperoleh kembali melalui jalan KKN untuk mengembalikan modal yang pernah dikeluarkan pada masa kampanye. Hal ini sangat merugikan bagi rakyat, ambisi yang parpol inginkan untuk menyejahterakan rakyak tidak akan terealisasikan sebagaimana mestinya. Janji-janji politik yang pernha dijanjikan pun tidak akan terwujud, karna kader parpol disibukkan untuk mendapatkan kembali dana yang pernhah dikucurkan.
Karenanya, sangat wajar bila kita mengantisipasi agar marketing politik tidak sampai menghabiskan banyak dana. Karena semakin banyak dana yang dikeluarkan semakin besar pula keingin untuk mengembalikannya dengan berbagai cara yang dikehendaki. Udan mencapai sebuah kepopuleran tidak hanya melalui iklan-iklan dan sok-sok baik, tapi masyarakat bisa menilai sendiri baik atau tidaknya kader parpol. Masyarakat bisa lebih cerdas dalam hal ini. dan masyarakat jangan terlalu percaya terhadap janji-janji politik.

0 komentar:
Posting Komentar