Tanggal 20 Oktober , hari minggu tahun 2013, menjadi hari yang menentukan bagi ke 7 calon kepala desa, karena pada tanggal tersebut coblosan dilaksanakan di 87 Tempat Pemungutan Suara dengan DPT 30 ribuan, itupun tidak ahdir semua dalam coblosan.
Selama proses coblosan berlangsung aman, tertib dan lancar. Berbgai isu dan rumor silih berganti menghantui hari pencoblosan tersebut, ternyata toh berjalan dengan lancar tanpa gejolak yang berarti. Dengan mengantongi 7120 suara, calon incumbent, Agus Santoso, S.Psi berhasil memenangkan pemilihan ini untuk periode kedua kalinya.
Hal yang menarik dari Caturtunggal ini adalah penduduknya yang majemuk dan kalau boleh saya sebut, inilah desa metropolitan yang paling mengkilap di Indonesia. Bayangkan aja sebuah desa dengan 20 Padukuhan mempunyai lebih dari 10 Universitas ternama, diantaranya Atmajaya, UPN Veteran, STTNas dan masih banyak lagi, belum lagi perumahan elit dan perumahan dari kalangan menengah yang berjibun, belum puluhan hotel dan satu mall yang berdiri megah. Tidak heran desa Caturtunggal menjadi desa yang tidak lagi disebut ndeso, tetapi DETROPOLITAN, Desa Metropolitan.
Kedewasaan dalam berdemokrasi terlihat di sini, tak ada kerusuhan, semua bebas menyalurkan aspirasinya. Bahkan ada satu padukuhan dengan 2 calonpun, masyarakatnya rukun. Tidak gampang menumbuhkan kedewasaan dalam perbedaan, tetapi semua bisa di pupuk bila pemimpinnya selalu memberikan teladan.

0 komentar:
Posting Komentar