Bunda Puteri. Sebuah nama yang saat ini menjadi “idola baru” publik untuk dibicarakan. Media massa, diskusi massa, seminar, hingga tongkrongan tukang becak saat ini tengah membahasnya.
Bunda puteri menjadi sangat terkenal, dipicu oleh rekaman percakapan antara Ridwan Hakim (anak Ketua Majelis Syuro PKS) dengan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang diputar di sidang LHI.
Nama ini makin membesar ketika LHI memberikan kesaksian bahwa Bunda Puteri memiliki pengaruh besar untuk menentukan posisi pejabat Negara. Bahkan, LHI juga menyebut bahwa Bunda Puteri ini bisa mempengaruhi Presiden SBY untuk menentukan nama-nama yang bisa kena reshuffle kabinet.
Sontak, Presiden SBY marah besar. Dalam konfrensi persnya, Presiden mengatakan bahwa isterinya saja tidak tahu terkait nama-nama menteri yang akan diganti dalam skema reshuffle. Untuk itu, menjadi sangat wajar apabila Presiden SBY meminta jajarannya untuk mengusut tuntas siapa itu Bunda Putreri.
Usut punya usut, ternyata Bunda Puteri adalah isteri Hasanudin Ibrahim alias Odeng yang merupakan Dirjen Hortikultura di Kementan RI. Terkait hal ini, memang odeng belum memberikan klarifikasi iya atau tidak. Namun menurut adik Bunda Puteri, Odeng memang suami dari Odeng yang sejatinya sudah memiliki isteri juga.
Hemat saya, apa yang dilakukan oleh LHI ini bisa jadi merupakan “akal-akalan” mantan Presiden PKS itu untuk mengalihkan isu terkait persidangannya. Atau lebih jauh, asumsi saya, mantan orang nomor satu PKS ini tak ingin menghadapi masalah sendirian. Ia mencoba mengalihkan perhatian ke poros Cikeas, bahwa poros ini juga terlibat dalam proses penggarukan uang Negara melalui skema impor daging sapi.
Jika hal itu yang diinginka PKS, tentu apa yang diharapkan melenceng jauh. Sedikit demi sedikit, sosok Bunda Puteri sudah mulai terkuak. Banyak yang menengarai bahwa sosok wanita ini tak lain adalah “broker” jabatan.
Hal itu diperkuat dengan banyaknya pajangan foto dirinya dan berbagai pejabat tinggi di Indonsia. Rumah yang sekaligus kantornya di Pondok Indah dipenuhi deretan foto-foto dirinya dengan orang-orang penting di Indonesia. Bisa jadi, sosok Bunda Puteri adalah orang yang pintar memanfaatkan posisinya untuk melakukan lobi-lobi tingkat atas.
Jadi, keinginan mantan Presiden PKS agar kasus yang dihadapinya bisa merembet ke Cikeas dengan instrument Bunda Puteri gatot alias gagal total. Senjata yang dipersiapkan untuk menyerang poros Cikeas terlibat dalam proses impor daging sapi menjadi antiklimaks.
Mungkin saja, LHI malu karena dalam telepon itu ia dimaki-maki Bunda Puteri karena gagal menempatkan adik mantan Bupati Sambas dalam posisi jabatan yang diinginkan di kementan. Untuk itu, ia mencari dalih bahwa Bunda Puteri adalah poros Cikeas.
Jika asumsi saya ini benar, sia-sialah usahamu LHI. Lebih baik focus urus masalah hukummu dari pada menyeret-nyeret orang yang sejatinya jauh dari api yang kau bakar sendiri.

0 komentar:
Posting Komentar